Memperingti
hari kebangkitan nasional yang jatuh pada 20 Mei, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM)
UIN Jakarta menggelar aksi di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Rabu (20/5/2015).
Aksi
yang tergabung dalam gerakan #CiputatMenggugat, menuntut 9 tuntutan kepada
pemerintan Jokowi-Jk.
Berikut adalah 9 tuntutan dalam aksi
KBM UIN Jakarta;
1.
Kembalikan
pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan
bernergara, khususnya dalam menjalankan roda pmerintahan dan membuat kebijakan.
2.
Nasionalisasi
aset-aset strategis Negara sebagai implementasi dari pasal 33 UUD 1945,
khususnya penegakan UU No. 4 tahun 2009 tentang Minerba.
3.
Tegakkan
supremasi hukum berdasarkan keadilan sosial. Mengingat hukum saat ini tumpul
keatas, namun tajam kebawah.
4.
Reformasi
kepolisian dan lembaga penegak hukum sebagai bentuk netralisasi dari
kepentingan politik.
5.
Wujudkan
kemerdekaan dan kesejahteraan umum dengan merevisi UU atau kebijakan-kebijakan
yang tidak pro-rakyat kecil.
6.
Usut
tuntas kasus HAM yang terjadi di Indonesia, serta selamatkan TKI dari jeratan
hukuman mati dan pelanggaran HAM.
7.
Hukum
mati koruptor.
8.
Berantas
mafia Migas.
9.
Kembalikan
mandat rakyat seutuhnya dengan mewujudkan Nawacita secara utuh.
Koordinator
lapangan (korlap), Bahroin dari GM-I mengatakan, KBM UIN memiliki identitas
sendiri mengapa aksi di depan kampus. “ jika kita ikut tergabung dengan yang di
istana kita tidak akan terlihat, terdominasi oleh masa aksi yang lain. Ini juga
sebagai letupan kecil sebagai contoh bagi mahasiswa kampus lain sebagai langkah
awal.” Jelasnya.
Aksi
ini juga sempat menutup jalan Ir. H. Juanda di depan kampus UIN Jakarta saat
masa bergerak ke tengah jalan untuk mengheningkan cipta. “kami ingin mengajak
warga Jl. Ir. H. Juanda yang ada dijalan untuk berhenti dan sama-sama
mengheningkan cipta,” lanjut korlap yang akrab disapa Boim ini.
Robitul
umam, salah satu masa yang tergabung dalam KBM UIN Jakarta mengatakan dalam
orasinya, Pemerintah harusnya mengalihkan dana Negara untuk memberantas
kebodohan bukan membangun infrastruktur, juga mengatakan Jokowi itu ‘anjing’.
“Besok
kita beli tulang lalu kita hadiahkan kepada ‘anjing’ yang namanya Jokowi. Bukan
pencemaran nama baik, tapi ini adalah sastra. Jokowi itu ‘Anjing’ yang nurut
dengan ‘majikannya’ bukan rakyat.” Tegasnya
Aksi
KBM UIN Jakarta ini terdiri dari DEMA UIN Jakarta, PMII FU, GM-I, PMII FISIP,
HMI FISIP, KAMMI, PII, ICI, LSADI, LMC.
- 4:51 PM
- 0 Comments