Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keindahan alamnya. Tak hanya itu, indonesia dengan ratusan suku, memiliki tradisi dan budaya yang begitu beragam. Tradisi tersebut diwariskan oleh para leluhur dan masih tetap dilestarikan hingga saat ini. Berada tak jauh dari ibu kota negara, kabupaten Bogor tepatnya di kecamatan Jonggol, memiliki tradisi yang unik dalam merayakan kemenangan pasca hari raya Idul Fitri.
Seluruh daerah di indonesia merayakan hari raya Idul Fitri dengan cara yang berbeda-beda, misalnya di Rembang Jawa Tengah ada Kupatan Kendeng, di Yogykarta ada Grebeg syawal, dan Perang Topat di Lombok. Jika biasanya perayaan identik dengan makanan dan kesenian, masyarakat Jonggol merayakan hari kemenangan dengan ‘berperang’. Lengkap dengan meriam dan karbit sebagai bahan peledaknya, pesta rakyat ini begitu menyita banyak perhatian publik.
Seluruh daerah di indonesia merayakan hari raya Idul Fitri dengan cara yang berbeda-beda, misalnya di Rembang Jawa Tengah ada Kupatan Kendeng, di Yogykarta ada Grebeg syawal, dan Perang Topat di Lombok. Jika biasanya perayaan identik dengan makanan dan kesenian, masyarakat Jonggol merayakan hari kemenangan dengan ‘berperang’. Lengkap dengan meriam dan karbit sebagai bahan peledaknya, pesta rakyat ini begitu menyita banyak perhatian publik.
aksi para petugas yang menyalakan meriam secara serentak |
Berbeda dengan tradisi meriam karbit di Pontianak, yang menyalakan meriam karbit pada saat malam takbiran di sepanjang tepian sungai kapuas. Di jonggol, tradisi meriam karbit akrab disebut dengan Ngadu Bedug/Kuluwung atau Ngadu Karbit yang artinya beradu atau bertanding meriam karbit, digelar beberapa hari pasca lebaran. Ada dua kubu yang bertarung saling berhadapan di ladang sawah yang dipisahkan oleh sungai Cipamingkis.
- 9:48 PM
- 2 Comments