seperti makan Es krim, bersama keluarga harusnya bisa setenang itu

3:24 PM

      Banyak yang menyebutkan, katanya rumah adalah tempat untuk kembali pulang. Saat lelah melanda, pikiran yang mulai mumet dengan hiruk pikuk pekerjaan, apalagi tengah jauh merantau, rasanya jika mengingat rumah ingin segera pulang. Ada saja bagian rumah yang dirindukan, entah itu makanannya, kehangatan keluarga, atau ketenangan yang bisa dirasakan ketika berada di rumah. Tapi, sepertinya hal itu tidak berlaku bagi semua. Ada yang merasa dulu sepertinya iya, entah sejak kapan kedudukan itu berubah.

      Ketika rumah menjadi tempat yang tak lagi nyaman untuk ditinggali, jauh dari dari rumah menjadi pilihan satu-satunya. Bagaimana bisa merasa tenang jika terasa asing dengan keluarga sendiri. keluarga yang harusnya menjadi tempat berbagi suka duka. Terasa sesak ketika kehadiran mereka ada tapi tidak bisa merasakannya. Memendam semua sendiri dan bersikap semuanya baik-baik saja. Akhirnya rumah menjadi tempat yang menakutkan, padahal ia hanya benda mati yang diam.

        Merasa lebih tenang saat jauh dari rumah, bukan, tapi jauh dari keluarga. Rumah tempat tumbuh akan selalu menyimpan rindu tentang kenangan. Mengingat kenangan tentang rumah pasti akan sepaket dengan bayangan wajah keluarga yang mengisinya. Ingatan yang harusnya membawa haru bahagia seketika jadi menimbulkan rasa sedih. Memiliki keluarga utuh tidak mesti pasti akan selalu bahagia, kadang sakit itu muncul dari sana.

       Hari ini, 19 Juli 2020 minggu ketiga di bulan Juli diperingati Hari Es Krim Sedunia. Kau tahu? Es krim menjadi hidangan pencuci mulut terfavorit di dunia. Wajar saja, karena saat memakan es krim rasanya seperti ada kekuatan magis yang bisa membuat hati bahagia. Menikmati es krim bisa menenangkan perasaan yang sedih, dan meredamkan emosi yang memanas. Terdengar mustahil, tapi percaya atau tidak itu bekerja pada sebagian orang.

     Harusnya berada ditengah keluarga pun demikian, seperti es krim. Memiliki keluarga harusnya bisa sedamai itu, semenenangkan itu, tapi kadang kenyataan tidak berjalan sesuai keinginan. Memiliki orang yang disayangi bisa menjadi sumber kekuatan, juga bisa menjadi sumber kesedihan. Dan semua itu menjadi pelajaran. Hingga akhirnya menyadari, bahwa kebahagiaan itu ada dari dalam diri sendiri, bukan dicari, bukan pada orang lain tapi diciptakan sendiri.




You Might Also Like

0 komentar

0