Perubahan Radikal Dalam Etika Masyarakat Modern

3:35 PM



Judul : Etika Lingkungan Hidup
Penulis : A. Sonny Keraf
Tebal Halaman : 408 + XVI halaman
Tahun terbit : 2010
Penerbit : KOMPAS


Perubahan Radikal Dalam Etika Masyarakat Modern

Krisis lingkungan hidup global dewasa ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamental-filosofis dalam pemahaman atau cara pandang manusia mengenai dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem. Kekeliruan cara pandang ini bersumber dari etika antroposentrisme (cara pandang barat), yang memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya sekedar alat pemuasan kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.

Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut, hutan, atmosfer, air, tanah, dan seterusnya bersumber pada perilaku manusia yang tidak bertangung jawab, tidak perduli dan hanya mementingkan diri sendiri. Manusia keliru menempatkan diri dalam konteks alam semesta seluruhnya. Karena itu, perlu adanya pembenahan cara pandang dan perilaku manusia dalam berinteraksi baik dengan alam maupun dengan manusia lain.

Demikian pula, krisis ekologi global dewasa ini adalah persoalan moral, krisis moral secara global. Lingkungan hidup bukan semata-mata persoalan teknis. Masalah lingkungan hidup adalah masalah moral, perilaku manusia. Oleh karena itu, perlu etika dan moralitas untuk mengatasinya.

Buku ini menuntut perubahan radikal dalam etika masyarakat modern. Diperlukan suatu etika baru yang tidak hanya berlaku untuk interaksi manusia, tetapi juga interaksi manusia dengan seluruh kehidupan di bumi. Suatu etika yang memandang alam sebagai bernilai pada dirinya sendiri dan pantas diperlakukan secara bermoral. Dengan etika baru ini, manusia dituntut untuk menjaga dan melindungi alam beserta segala isinya.

Selain teori-teori etika lingkungan hidup, buku ini juga membahas topik-topik yang lebih makro terkait dengan kebijakan ekonomi dan politik. Pada bagian ini diperlihatkan bagaimana komitmen moral pemerintah sangat diperlukan bagi perlindungan lingkungan hidup. Selain itu, disodorkan pula paradigma keberlanjutan ekologi sebagai sebuah alternatif terhadap paradigma berkelanjutan.

Semua bab dalam buku ini membentuk satu kesatuan pemikiran yang utuh. Membeberkan persoalan etika lingkungan hidup termasuk membahas konsep antroposentrisme, biosentrisme, ekosentrisme, hak asasi alam, termasuk kaitannya dengan kearifan tradisoanal dalam mengelola lingkungan hidup. Sejak diterbitkan pertama kali pada bulan Juli 2002, buku ini mendapat sambutan yang menggembirakan. Sampai dengan Desember 2006, buku ini sudah di cetak ulang hingga tiga kali-sebuah pencapaian yang tinggi untuk sebuah buku ilmiah.

A. Sonny Keraf menulis buku Etika Lingkungan Hidup, berangkat dari “sejarah” yang serba kebetulan mendorong, memaksa, dan membawanya untuk menulis buku ini. Karena penulis sendiri sudah memiliki spesialisasi di bidang etika ekonomi dan bisnis termasuk etika hukum dan politik. Namun penulis dengan percaya diri menulis buku ini dari bekal masa “kuliah” yang luas, intensif dan mendalam-kendati singkat-yang memberinya pengetahuan dan kearifan yang luas tentang lingkungan hidup pada umumnya, dan etika lingkungan hidup pada khususnya saat bergabung dalam Menteri Negara lingkungan hidup dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menarik pada buku ini, bagian awal dijelaskan teori-teori etika yang dimaksudkan sebagai pengantar bagi pembaca yang belum mempunyai pemahaman memadai tentang etika. Dari setiap bagian, penulis mencoba menarik benang merah mengenai persoalan etika lingkungan hidup. Dengan uraian yang rinci, point utamanya adalah kerangka acuan tindak tanduk manusia terhadap alam.

You Might Also Like

0 komentar

0