Ciputat Menggugat!

4:51 PM


Memperingti hari kebangkitan nasional yang jatuh pada 20 Mei, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Jakarta menggelar aksi di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Rabu (20/5/2015).

Aksi yang tergabung dalam gerakan #CiputatMenggugat, menuntut 9 tuntutan kepada pemerintan Jokowi-Jk.
Berikut adalah 9 tuntutan dalam aksi KBM UIN Jakarta;
1.      Kembalikan pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernergara, khususnya dalam menjalankan roda pmerintahan dan membuat kebijakan.
2.      Nasionalisasi aset-aset strategis Negara sebagai implementasi dari pasal 33 UUD 1945, khususnya penegakan UU No. 4 tahun 2009 tentang Minerba.
3.      Tegakkan supremasi hukum berdasarkan keadilan sosial. Mengingat hukum saat ini tumpul keatas, namun tajam kebawah.
4.      Reformasi kepolisian dan lembaga penegak hukum sebagai bentuk netralisasi dari kepentingan politik.
5.      Wujudkan kemerdekaan dan kesejahteraan umum dengan merevisi UU atau kebijakan-kebijakan yang tidak pro-rakyat kecil.
6.      Usut tuntas kasus HAM yang terjadi di Indonesia, serta selamatkan TKI dari jeratan hukuman mati dan pelanggaran HAM.
7.      Hukum mati koruptor.
8.      Berantas mafia Migas.
9.      Kembalikan mandat rakyat seutuhnya dengan mewujudkan Nawacita secara utuh.

Koordinator lapangan (korlap), Bahroin dari GM-I mengatakan, KBM UIN memiliki identitas sendiri mengapa aksi di depan kampus. “ jika kita ikut tergabung dengan yang di istana kita tidak akan terlihat, terdominasi oleh masa aksi yang lain. Ini juga sebagai letupan kecil sebagai contoh bagi mahasiswa kampus lain sebagai langkah awal.” Jelasnya.

Aksi ini juga sempat menutup jalan Ir. H. Juanda di depan kampus UIN Jakarta saat masa bergerak ke tengah jalan untuk mengheningkan cipta. “kami ingin mengajak warga Jl. Ir. H. Juanda yang ada dijalan untuk berhenti dan sama-sama mengheningkan cipta,” lanjut korlap yang akrab disapa Boim ini.

Robitul umam, salah satu masa yang tergabung dalam KBM UIN Jakarta mengatakan dalam orasinya, Pemerintah harusnya mengalihkan dana Negara untuk memberantas kebodohan bukan membangun infrastruktur, juga mengatakan Jokowi itu ‘anjing’.

“Besok kita beli tulang lalu kita hadiahkan kepada ‘anjing’ yang namanya Jokowi. Bukan pencemaran nama baik, tapi ini adalah sastra. Jokowi itu ‘Anjing’ yang nurut dengan ‘majikannya’ bukan rakyat.” Tegasnya

Aksi KBM UIN Jakarta ini terdiri dari DEMA UIN Jakarta, PMII FU, GM-I, PMII FISIP, HMI FISIP, KAMMI, PII, ICI, LSADI, LMC.

You Might Also Like

0 komentar

0