Anak Sulung Perempuan: Kepalamu Harus Tetap Tegak, Hatimu Harus Selalu Tersenyum

11:59 AM

     Siapa yang bisa memilih ingin dilahirkan dalam keadaan seperti apa, di keluarga mana, perempuan atau laki-lakikah, atau menjadi anak sulungkah. Tak mudah memang menjalani kehidupan sebagai anak pertama dalam keluarga, apalagi bagi seorang perempuan. Ketika predikat kuat, mandiri, dan bijaksana disandang oleh anak sulung dan harus diemban oleh anak perempuan yang identik memiliki sifat yang halus dan lemah lembut.

     Di masa kecil dulu anak sulung mendapatkan kasih sayang yang begitu besar dari kedua orang tua, namun semua berubah saat lahir sang adik. Sehingga perhatian orang tua harus teralihkan mengurusi sang adik. Ketika itu anak sulung mendapat gelar tambahan sebagai seorang kakak. Bukan hal mudah menjadi anak pertama dan menjadi seorang kakak. Harus belajar lebih dewasa, mandiri, kuat dan tegar. 

Anak sulung perempuan kepalamu harus tetap tegak, hatimu harus selalu tersenyum.
     Saat orang tua menuntutmu untuk menjadi andalan keluarga, saat adikmu menuntutmu menjadi contoh sosok untuknya, butuh proses yang sangat panjang dan cukup berat. Beban itu akan semakin terasa saat usia anak sulung menginjak usia dewasa. Tak ada yang tahu bagaimana perjuangan anak sulung perempuan agar kepalanya tetap tegak, dan hatinya selalu tersenyum.

    Ketika anak perempuan yang tercipta sebagai makhluk yang lemah lembut, harus berusaha melawan keterbatasannya menempa diri menjadi sosok yang stronger than before. Ada banyak air mata dan peluh keringat saat anak sulung perempuan berusaha demi menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan menjadi sosok panutan untuk saudaranya.

     Sepintas kadang terlintas kecemburuan pada saudaranya. Anak sulung tak bisa mau menang seenaknya, harus rela mengalah demi kebaikan bersama. Kerap di didik lebih keras, dan dituntut lebih banyak. Saat kepalanya mulai menunduk dan hatinya meredup, tak ada tempat baginya mengeluhkan perasaan lelah dan letihnya selain berbisik pada diri sendiri dan mengadu pada Tuhan sang pencipta seluruh alam. Mulailah kembali dengan senyuman dari hati seorang perempuan yang lembut namun menguatkan.

     Begitu banyak pelajaran kehidupan anak sulung dapatkan yang belum tentu saudara yang lain mendapatkannya. Ketika sang adik masih belum paham dan hanya tahu sekolah dan bersenang-senang, anak sulung sudah harus berpikir membantu kedua orang tua agar perekonomian keluarga tetap berjalan. Memahami kesulitan orang tua akan membuat anak sulung menjadi pribadi yang lebih dewasa.

      Anak sulung harus jadi sosok yang bisa diandalkan dan bertanggung jawab, karena sewaktu-waktu jika orang tuamu tidak ada maka kamulah yang meneruskan estafet keluarga. Jika bahumu sudah terasa begitu berat, menangislah sepuasnya. Menangis tidak membuatmu terlihat lemah, setidaknya membuat hati dan perasaanmu sedikit lega. setelah itu, Anak sulung perempuan kepalamu harus tetap tegak, hatimu harus selalu tersenyum.

You Might Also Like

5 komentar

0