Menyoal Pengelolaan Sampah di Laut

11:01 AM

Berbicara masalah sampah plastik dilaut dan cara mengatasi masalahnya, kita harus tahu dari mana sampah-samapai itu berasal. Ada dua penyebab banyaknya sampah di laut. Pertama, limbah sampah dari tempat wisata di tepi pantai. Banyak tempat wisata tepi pantai yang menjadi favorit masyarakat untuk berlibur. Tidak sedikit pula wisatawan yang meninggalkan sampah dan sebagian bersar adalah sampah plastik. Kedua, sampah yang berasal dari sungai yang bermuara ke laut. Sebelumnya kita harus tahu, sungai mana saja yang bermuara ke laut. Sampah yang dibuang kesungai oleh masyarakat yang tinggal di bantaran sungai kebanyakan adalah sampah rumah tangga yang sebagian besar berupa sampah pelastik, juga limbah pabrik yang dibuang langsung kesungai.

Misalnya contoh kasus di Desa Teluk Naga, Tangerang, Banten. Teluk Naga memiliki dua pantai. Pertama, Pantai Tanjung Pasir yang dijadikan tempat wisata. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung, semakin banyak sampah yang ditinggalkan. Untuk mengatasi masalah sampah di pantai yang menjadi tempat wisata, menggunakan cara sistem pengelolaan sampah terpadu. Terpadu, mulai dari tahap pengambilan sampah, tempat pembuangan sampah, pemilihan sampah organik dan non organik, hingga pengelolaan gas metana yang dihasilkan dari sampah tersebut.

Kedua, Pantai Tanjung Burung yang menjadi muara sungai cisadane. Berbicara masalah sampah, semua komponen harus diperhatikan. Pantai tanjung burung yang menjadi muara sungai cisadane menjadi salah satu penyumbang sampah terutama sampah plastic di laut. Banyak sampah rumah tangga hingga limbah pabrik nakal yang membuang sampah ke sungai. Untuk mengatasinya dengan membuat pintu air di dekat muara sungai agar sampah tidak terakumulasi di muara sungai.

Sudah ada peraturan dari pemerintah bahwa radius 50 meter dari bibir sungai tidak boleh dipakai wilayah komersil. Itu digunakan untuk konservasi dan ruang terbuka hijau. Tak hanya pemerintah, tapi juga pola kesadaraan masyarakat khusunya yang tinggal dari hulu hingga hilir sungai.

You Might Also Like

1 komentar

0