CINTA MENEMUKANMU DALAM PUISI
3:39 PM
Tak peduli siang atau malam. Rasa itu tarik menarik saling memenangkan. Rindu
itupun berbalas puisi. Puisi yang saling mengagungkan satu sama lain.
Tak hentinya
diri ini memikirkannya,
rindu ingin
bertemu dengannya
Dia yang
selalu kurindukan,
kehadirannya
bagaikan oase jiwa dipadang sahara
Dia yang
membawaku pada metamorfosa dalam diriku
mata air yang
menyejukanku dalam gersangnya kesendirian hidupku
Ahh… rindu
itu membuat peperangan dalam batinku. Pikirannya dihantui seribu
kemungkinan. Mungkinkah laki-laki itu pangeran Hercules
yang aku idamkan. Mungkin juga hanya
segelas es teh manis yang terasa manis diawal. Mungkin dan kemungkinan lainnya
terus menyeruak merasuki setiap sel-sel dalam pikiranku.
aku pun menyadarinya, betapa aku begitu
termanjakan. Nyaman akan hadirnya, lembut akan sapaannya,
ramah akan sikapnya. Begitu hangat terasa dan tak tergantikan. Namun, sikap dinginku selalu menjadi
pertimbangan. Mana ada lelaki yang tahan ditelantarkan. Tapi sang rindu dengan
gagah tetap menyayangiku.
Tak sedikit rumor menghasut rindu untuk
meninggalkan. Berkali-kali adu mulut pecah merenggangkan ikatan. Rindu yang
selalu bertahan, menyanyangiku melebihi kepada
dirinya sendiri. aku masih terkalahkan oleh egoku. Saat rindunya terbawa angin, air mata mengalir meneteskan
ingatan yang terkenang, saat itu pula hatiku menjerit
mencabik palung hati, diri ini bersedih parau.
Hatiku terketuk
memikirkan bagaimana nasib rindunya. Jika gajah mati meninggalkan gading.
Harimau mati meninggalkan belang. Cerita cintaku meninggalkan ampas
rindu. Ini cerita seorang gadis yang jatuh hati pada jumpa pertama. Skenario Tuhan siapa yang tahu.
bersambung...
0 komentar