Festival Seni Budaya Nusantara

4:11 PM

Jakarta (24/08), Kebudayaan adalah warisan leluhur yang harus dijaga bersama. Melihat hingga saat ini belum pernah disatukanya semua unsur budaya seluruh provinsi yang ada di Indonesia dalam satu tempat, Forum Peduli Budaya Nusantara (FPBN) dibawah binaan Purnawirawan Hendarji Suparji tergerak untuk mengadakan Festival Seni Budaya Nusantara yang digelar selama empat hari sejak 21 Agustus hingga 24 Agustus yang bertempat di kawasan Wisata Kota Tua Jakarta. Event ini adalah kali pertama yang diadakan oleh FPBN.

“terdapat lima unsur budaya yang ditampilkan disini, mulai dari musik tradisional, tarian tradisional, pakaian tradisional, makanan tradisional dan kerajinannya yang hampir secara keseluruhan provinsi mengirimkannya”, jelas Rire Tim Kreatif dari FPBN.

Seperti biasanya Wisata kota tua sejak pagi sudah didatangi banyak pengunjung, dengan adanya Festival Seni Budaya Nusantara ini kota tua pun menjadi semakin ramai. Demi menjaga kebersihan dengan bertambahnya pengunjung saat acara Festival, Panitia menyiapkan tenda khusus untuk membuang sampah.

Acara yang berlangsung selama empat hari ini dimulai sejak pukul sepuluh pagi hingga sepuluh malam. Tarian papua yang indah nan penuh semangat pun turut meramaikan acara. Ada dua tarian papua yang dibawakan dihari terakhir yaitu tari Mambri dan tari Panggul Sagu. Marlon salah seorang penari menjelaskan bahwa tari Mambri adalah tarian yang dibawakan untuk merayakan kemenangan setelah berperang dan tarian Panggul Sagu adalah tarian yang biasa dibawakan ketika sedang memanen sagu. Ada juga tarian soya-soya dan lalaweda dari Maluku utara.

Panggung yang berada tepat didepan musium fatahillah semakin ramai dipadati pengunjung ketika para komedian yang tergabung dalam PASKI datang untuk menghadiri acara halal bihalal nusantara tawa yang ada dalam rangkaian acara Festival Seni Budaya Nusantara. Tidak hanya budaya, namun pelawak nusantara sekalipun harus di jaga dan dilestarikan karna mungkin setiap tahunnya banyak universitas yang mencetak lulusan sarjana, namun belum ada universitas yang melahirkan pelawak-pelawak baru setiap tahunnya. Inilah negri kita tercinta, Indonesia dengan segala keindahan dan kekayaan budayanya.

You Might Also Like

0 komentar

0